Banyak orang merasa frustrasi ketika sudah berusaha keras menjalani program diet, namun angka timbangan berat badan tak kunjung bergerak turun. Padahal, berbagai upaya seperti mengurangi porsi makan, menghindari makanan berlemak dan manis, hingga rutin berolahraga sudah dilakukan. Jika Anda mengalami kondisi berat badan yang stagnan meskipun sudah diet, jangan putus asa! Ada beberapa kemungkinan penyebab mengapa berat badan Anda tidak turun, dan mengidentifikasinya adalah langkah pertama untuk menemukan solusi yang tepat.

  1. Tidak Defisit Kalori: Prinsip dasar penurunan BB adalah menciptakan defisit kalori, yaitu membakar lebih banyak kalori daripada yang Anda konsumsi. Meskipun Anda merasa sudah mengurangi porsi makan, penting untuk memastikan bahwa asupan kalori Anda benar-benar lebih rendah dari pengeluaran kalori harian Anda. Cobalah untuk mencatat asupan makanan Anda selama beberapa hari untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat. Aplikasi penghitung kalori atau konsultasi dengan ahli gizi dapat membantu Anda memastikan tercapainya defisit kalori yang dibutuhkan untuk menurunkan berat.
  2. Kurang Bergerak atau Olahraga Tidak Efektif: Diet saja mungkin tidak cukup efektif untuk menurunkan berat badan jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang memadai. Olahraga membantu membakar kalori dan meningkatkan metabolisme tubuh. Pastikan Anda melakukan olahraga secara teratur, baik kardio maupun latihan kekuatan. Latihan kekuatan penting untuk membangun massa otot, yang akan membantu membakar lebih banyak kalori bahkan saat Anda beristirahat. Evaluasi kembali rutinitas olahraga Anda, mungkin intensitas atau jenis latihannya perlu ditingkatkan agar lebih efektif dalam menurunkan berat.
  3. Kurang Tidur dan Stres Tinggi: Kurang tidur dan tingkat stres yang tinggi dapat mengganggu hormon-hormon dalam tubuh yang mengatur nafsu makan dan metabolisme. Kurang tidur dapat meningkatkan hormon ghrelin (hormon lapar) dan menurunkan hormon leptin (hormon kenyang), sehingga Anda cenderung makan lebih banyak. Stres kronis juga dapat memicu pelepasan hormon kortisol yang dapat menyebabkan penumpukan lemak perut dan menghambat penurunan berat badan. Pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup dan mengelola stres dengan baik.
  4. Kondisi Kesehatan Tertentu: Beberapa kondisi kesehatan tertentu, seperti hipotiroidisme, sindrom ovarium polikistik (PCOS), atau resistensi insulin, dapat membuat penurunan berat badan menjadi lebih sulit. Jika Anda sudah mencoba berbagai cara namun berat badan tetap tidak turun, konsultasikan dengan dokter untuk memeriksa kemungkinan adanya kondisi medis yang mendasarinya. Dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan lebih lanjut dan penanganan yang sesuai.
  5. Retensi Air: Terkadang, angka timbangan berat badan tidak turun bukan karena penumpukan lemak, melainkan karena retensi air dalam tubuh. Beberapa faktor seperti perubahan hormon (terutama pada wanita), asupan garam yang tinggi, atau kurang minum air dapat menyebabkan tubuh menahan lebih banyak cairan. Meskipun bukan penurunan lemak yang sebenarnya, retensi air dapat membuat Anda merasa lebih berat dan kembung. Pastikan Anda minum air yang cukup dan membatasi asupan garam.

Dengan mengidentifikasi kemungkinan penyebab mengapa berat badan Anda tidak turun meskipun sudah diet, Anda dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut dan akhirnya mencapai tujuan penurunan berat badan Anda. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional dari ahli gizi atau dokter untuk mendapatkan panduan yang lebih personal dan efektif.