Diet Mediterania dikenal luas akan manfaat kesehatannya yang melimpah. Namun, seperti perubahan pola makan lainnya, penting untuk memahami potensi efek samping yang mungkin timbul, terutama saat tubuh sedang beradaptasi. Mengetahui efek samping ini akan membantu Anda mempersiapkan diri dan meminimalkan ketidaknyamanan saat memulai gaya hidup sehat ini.

Salah satu efek samping awal yang mungkin dirasakan adalah perubahan pada sistem pencernaan. Peningkatan asupan serat dari buah, sayuran, dan biji-bijian utuh dapat menyebabkan perut kembung, peningkatan gas, atau perubahan frekuensi buang air besar. Efek ini biasanya bersifat sementara dan akan mereda seiring waktu saat tubuh Anda menyesuaikan diri dengan asupan serat yang lebih tinggi. Penting untuk meningkatkan asupan serat secara bertahap untuk meminimalkan ketidaknyamanan ini.

Beberapa orang mungkin mengalami penurunan berat badan yang signifikan di awal diet. Meskipun ini seringkali menjadi tujuan utama, penurunan berat badan yang terlalu cepat bisa menimbulkan efek samping seperti pusing, kelelahan, atau bahkan kekurangan nutrisi jika tidak diimbangi dengan asupan makanan yang seimbang. Pastikan Anda tetap mengonsumsi berbagai jenis makanan dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian.

Perubahan kadar gula darah juga perlu diwaspadai, terutama bagi individu yang sudah memiliki kondisi medis seperti diabetes atau resistensi insulin. Peningkatan asupan serat dan perubahan komposisi makronutrien dapat mempengaruhi kadar gula darah. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum memulai diet Mediterania, terutama jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan untuk mengontrol gula darah.

Meskipun diet Mediterania kaya akan lemak sehat dari minyak zaitun dan kacang-kacangan, peningkatan asupan lemak secara keseluruhan dapat menyebabkan rasa kenyang yang berlebihan atau bahkan gangguan pencernaan pada beberapa orang di awal adaptasi. Dengarkan tubuh Anda dan sesuaikan porsi makan jika diperlukan.

Efek samping lain yang mungkin terjadi, meskipun jarang, adalah reaksi alergi terhadap makanan baru yang dimasukkan dalam diet, seperti jenis ikan tertentu atau kacang-kacangan. Jika Anda memiliki riwayat alergi makanan, pastikan untuk membaca label dengan cermat dan berhati-hati saat mencoba makanan baru.