Mengenali Gejala Awal dan Memahami Penyebab Penyakit Leukemia
Leukemia adalah jenis kanker darah yang ditandai dengan produksi berlebihan sel darah putih abnormal di sumsum tulang. Sel-sel leukemia ini kemudian dapat menyebar ke aliran darah dan organ lain, mengganggu fungsi normal tubuh. Mengenali gejala awal dan memahami berbagai faktor penyebab leukemia menjadi penting untuk diagnosis dini dan penanganan yang tepat.
Spektrum Gejala Awal Leukemia yang Perlu Diwaspadai
Gejala leukemia dapat bervariasi tergantung pada jenis leukemia (akut atau kronis) dan tingkat keparahannya. Beberapa gejala umum yang sering muncul meliputi:
- Kelelahan dan Kelemahan Berkelanjutan: Merasa sangat lelah dan lemas tanpa alasan yang jelas adalah salah satu gejala awal yang sering dilaporkan. Ini terjadi karena sumsum tulang yang dipenuhi sel leukemia tidak dapat memproduksi sel darah merah yang cukup untuk membawa oksigen.
- Infeksi yang Sering Terjadi: Sel darah putih abnormal pada leukemia tidak berfungsi sebagaimana mestinya dalam melawan infeksi. Akibatnya, penderita leukemia rentan terhadap infeksi berulang dan sulit sembuh.
- Demam dan Keringat Malam: Demam tanpa penyebab yang jelas dan keringat berlebihan di malam hari bisa menjadi indikasi adanya leukemia.
- Mudah Memar dan Berdarah: Penurunan jumlah trombosit (sel pembeku darah) akibat leukemia dapat menyebabkan mudah memar, mimisan, gusi berdarah, atau bintik-bintik merah kecil di kulit (petekie).
- Nyeri Tulang dan Sendi: Penumpukan sel leukemia di sumsum tulang dapat menyebabkan nyeri pada tulang dan sendi.
- Pembengkakan Kelenjar Getah Bening: Kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau selangkangan dapat membengkak karena infiltrasi sel leukemia.
Mengungkap Akar Penyebab Penyakit Leukemia
Penyebab pasti sebagian besar jenis leukemia belum sepenuhnya dipahami. Namun, beberapa faktor risiko dan paparan tertentu telah dikaitkan dengan peningkatan kemungkinan mengembangkan leukemia:
- Paparan Radiasi: Paparan tingkat tinggi terhadap radiasi ionisasi, seperti yang terjadi pada korban selamat bom atom atau pasien yang menjalani radioterapi dosis tinggi, telah terbukti meningkatkan risiko leukemia.
- Paparan Bahan Kimia Tertentu: Paparan jangka panjang terhadap bahan kimia seperti benzena (yang digunakan dalam industri kimia dan produk rokok) dikaitkan dengan peningkatan risiko beberapa jenis leukemia.
- Riwayat Kemoterapi Tertentu: Beberapa jenis obat kemoterapi yang digunakan untuk mengobati kanker lain dapat meningkatkan risiko leukemia sekunder di kemudian hari.