Mengenal Streptococcus pyogenes: Bakteri di Balik Infeksi Umum
Streptococcus pyogenes, juga dikenal sebagai Group A Streptococcus (GAS), adalah bakteri umum yang dapat menyebabkan berbagai infeksi pada manusia. Bakteri ini sering menjadi penyebab utama penyakit seperti radang tenggorokan (strep throat) yang umum terjadi, terutama pada anak-anak.
Selain radang tenggorokan, S. pyogenes juga dapat menyebabkan infeksi kulit seperti impetigo, yang ditandai dengan luka melepuh dan berkerak. Infeksi lain yang disebabkan oleh bakteri ini termasuk selulitis, yaitu infeksi pada lapisan kulit yang lebih dalam, dan demam scarlet yang disertai ruam merah.
Penularan S. pyogenes terjadi melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Bakteri ini dapat menyebar melalui percikan air liur saat batuk atau bersin, serta melalui sentuhan pada luka atau permukaan yang terkontaminasi. Lingkungan yang padat, seperti sekolah, dapat mempermudah penyebaran infeksi.
Gejala infeksi S. pyogenes bervariasi tergantung jenis infeksinya. Pada radang tenggorokan, gejala umum meliputi sakit tenggorokan mendadak, nyeri saat menelan, demam, dan terkadang muncul bintik-bintik merah kecil di langit-langit mulut atau bercak putih pada amandel.
Infeksi kulit seperti impetigo biasanya menunjukkan gejala berupa ruam gatal dengan lepuhan yang mudah pecah dan membentuk kerak berwarna kuning madu. Selulitis ditandai dengan kulit kemerahan, bengkak, terasa hangat, dan nyeri. Demam scarlet memiliki gejala tambahan berupa ruam merah seperti amplas dan lidah berwarna merah seperti stroberi.
Diagnosis infeksi S. pyogenes umumnya dilakukan melalui pemeriksaan fisik dan tes laboratorium, seperti usap tenggorokan untuk mendeteksi bakteri pada kasus radang tenggorokan. Pengobatan utama untuk infeksi ini adalah dengan antibiotik yang diresepkan oleh dokter. Penting untuk menyelesaikan seluruh dosis antibiotik untuk mencegah komplikasi.
Komplikasi serius dapat terjadi jika infeksi S. pyogenes tidak diobati dengan benar. Beberapa komplikasi yang mungkin timbul termasuk demam rematik, yang dapat memengaruhi jantung, sendi, otak, dan kulit, serta glomerulonefritis pasca-streptokokus, yaitu gangguan pada ginjal.
Pencegahan infeksi Streptococcus pyogenes melibatkan praktik kebersihan yang baik, seperti mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air, menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin, serta menghindari berbagi barang pribadi. Orang yang terinfeksi sebaiknya tetap di rumah untuk mencegah penyebaran bakteri.