Jangan Sepelekan! Alergi Bisa Jadi Pemicu Utama Peradangan Pada Kulit
Reaksi alergi seringkali memanifestasikan dirinya pada kulit, menyebabkan berbagai bentuk peradangan kulit yang tidak nyaman dan mengganggu. Ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat asing yang sebenarnya tidak berbahaya (alergen), pelepasan histamin dan zat kimia lainnya dapat memicu peradangan kulit. Kondisi ini dapat bermanifestasi sebagai ruam merah, gatal-gatal, kulit kering dan bersisik, hingga lepuhan dan pembengkakan. Memahami hubungan antara alergi dan peradangan penting untuk penanganan dan pencegahan yang efektif.
Berbagai jenis alergen dapat memicu peradangan. Beberapa alergen umum meliputi serbuk sari, debu tungau, bulu hewan peliharaan, makanan tertentu (seperti kacang-kacangan, susu, telur, dan makanan laut), obat-obatan, bahan kimia dalam produk perawatan kulit atau deterjen, serta logam seperti nikel. Kontak langsung dengan alergen (dermatitis kontak alergi) atau konsumsi alergen melalui makanan atau obat-obatan dapat memicu reaksi alergi pada kulit.
Gejala peradangan kulit akibat alergi dapat muncul segera setelah terpapar alergen atau beberapa jam hingga beberapa hari kemudian. Tingkat keparahan gejala bervariasi tergantung pada jenis alergen, tingkat sensitivitas individu, dan luas area kulit yang terpapar. Beberapa kondisi peradangan kulit yang umum terkait alergi meliputi eksim atopik (dermatitis atopik), dermatitis kontak alergi, dan urtikaria (biduran).
Menurut informasi dari British Association of Dermatologists, yang diperbarui pada hari Senin, 21 April 2025, pukul 08.00 waktu setempat, “Alergi adalah penyebab umum peradangan kulit, dan mengidentifikasi alergen pemicu adalah langkah pertama yang penting dalam manajemen kondisi kulit alergi. Tes alergi seperti tes tusuk kulit atau tes tempel dapat membantu mengidentifikasi alergen spesifik.”
Penanganan peradangan kulit akibat alergi bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegah kekambuhan. Menghindari paparan alergen adalah langkah kunci. Penggunaan pelembap secara teratur dapat membantu menjaga kelembapan kulit dan mengurangi iritasi. Krim atau salep kortikosteroid topikal sering diresepkan untuk mengurangi peradangan dan gatal. Antihistamin oral dapat membantu meredakan gatal dan biduran. Pada kasus yang parah, dokter mungkin meresepkan kortikosteroid oral atau imunosupresan. Mengidentifikasi alergen pemicu melalui tes alergi dan berkonsultasi dengan dokter kulit adalah langkah penting dalam mengelola peradangan kulit akibat alergi secara efektif.